Setalah anda menguasai dengan terbiasanya bicara di hadapan orang banyak maka dari situ anda bisa menguasai sepenuhnya trik dalam membacakan sebuah pidato walau dengan tidak membaca teks namun kebanyakan hal itu yang tidak dimasukan dalam kategori tata cara membaca pidato.
lalu bagai mana jika kita mau membuat sendiri contoh pidato. mari simak langkah langkah yang bisa di ambil di bawah ini:
1. Pembukaan
Yang berisikan tentang membacakan puja serta syukur terhadap sang pencipta
Shalawat kepada nabi
Ucapan terimaksih ke jamaah
Perkenalan diri
2. Isi atau Uraian
Menjelaskan apa yang menjadi sebuah judul pidato
3. Penutup
Memberikan kesimpulan
dan yang terakhir Do'a
Dan di bawah ini ada satu contoh pidato yang bisa di amati telusuri dan kembangkan yang bisa di jadika referensi dalam pembuat yang baik dan benar:
Bissmillahirrahmanirahim
Assalamu Alaikum warahmatullahi Wabarakatu
Assalatu assalamu ala asrafil am’biyaain wal mursalim waala alihi ajmain amma ba'du, seraya memuja dan memuji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan curahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada kegiatan penamatan SMA…… dapat kita hadiribersama.
Shalawat dan salam atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW yang memberikan kita pencerahan tentang ajaran Islam, pembasmi kebodohan pembawa kepintaran dan ajaran keselamatan bagi seluruh Ummat manusia.
Hadirin Yang saya hormati Pada kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan pidato singkat dengan tema PENDIDIKAN. Pendidikan adalah pondasi awal untuk membangun Negara, sehingga pendidikan merupakan hal yang urgensial dalam kehidupan kita.
Akan tetapi pendidikan kita hanyalah sebuah retorika belaka sehingga pada tahap pengaplikasian masih dapat dikatakan nonsen. Sebagai contoh pendidikan kita masih ingin disempurnakan yaitu salah satunya adalah Ujian Nasional, ujian nasional ini menjadi sebuah keresahan tersendiri bagi kita, karena dimana hanya pada sisi kognitif saja yang dinilai padahal Badan Nasional Standar Pendidikan memberikan penilaian kepada kita semua bahwa ada tiga ranah yang menjadi tolok ukur yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotrik, tetapi pada tahap pengaplikasian hanya ranah kognitiflah yang menjadi tolak ukur dan itupun ditentukan hanya dengan 4 mata pelajaran di tingkat SMP/MTs. Dan 5 mata pelakajaran di tingkat SMA/MA,
Hal ini menjadi sebuah lelucon tersendiri. Para hadirin yang saya hormati Walau seperti itu adanya, sebagai siswa kita tetap bersaing dan tetap menjadi nomor 1, pada saat ini wacana pendidikan karakter telah didengung-dengungkan budaya displin, budaya tanggung jawab, dan lain-lainnya semoga menjadi harapan, Demikian pidato singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Posting Komentar
Posting Komentar